Sabtu, 14 Mei 2011

"ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN" Dalam Perspektif Semiotika


Musik merupakan bagian dari budaya manusia. Dalam situasi apapun musik selalu mengisi kehidupan. Dapat dikatakan musik telah menjadi bagian dari kebutuhan manusia. Musik adalah bagian dari tingkah laku manusia sehingga tidak dapat dilepaskan dari budaya tertentu.  Sebagai  “commodity listening”  musik diyakini sebagai bahasa universal yang bisa memberikan kehangatan insani dan makanan rohani bagi si pendengar. Aliran musiknya yang ceria dan enak didengar mungkin bisa membuat kita menghentakan kaki atau menggerakkan kepala. Musik bukanlah bahasa konvensional seperti bahasa Indonesia, Inggris,Arab, Cina, dan lain-lain. Namun sebagai sebuah sistem yang mampu mewakili suasana, perasaan, bahkan gagasan, musik mampu melampaui bahasa konvensional dalam menyampaikan apa yang dikandungnya secara univer (Allan dalam Muhaya, 2003: 27).
Musik sebagai salah satu hasil karya seni, tidak mungkin hadir atau dihadirkan oleh penciptanya kalau tidak memiliki manfaat bagi masyarakat di mana musik itu diciptakan. Bagi pengarang sendiri, musik sebagai salah satu karya seni, di samping bertujuan untuk menghibur, dengan lirik lagu yang dibuatnya merupakan media komunikasi untuk menyampaikan apa yang ada dalam benak penciptanya.   Musik sebagai salah satu karya seni dapat dipahami sebagai simbol dalam komunikasi. Musik dan komunikasi secara umum mempunyai kemampuan untuk menghasilkan kembali atau menentang struktur sosial yang dominan, karena komunikasi dibentuk dari masyarakat. Hubungan antara musik dan masyarakat adalah timbal balik dimana dalam hubungan tersebut keduanya saling mempengaruhi.








MUSIK BALLADA DALAM GITAR BONA

Semiotika dalam lagu ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN,kami artikan sebagai lagu ballad yang hanya menggunakan musik gitar sebagai alat musik penggantar lagu ini merupakan curahan hati saja. Seperti lagu-lagu Iwan Fals yang banyak hanya menggunakan gitar. Curahan hati yang dibawa Bona sangat bertepatan dengan masalah mafia pajak yang sedang ramai dibicarakan menjadi sangat bermakna bagi Indonesia sehingga lagu ini tidak hanya menjadi curahan hati sang pembuat tapi juga sebagai kritik sosial yang sangat menarik.Dan genre dari lagu ini adalah pop,dari lirik yang ringan dan kunci-kunci gitar yang Cuma dari nada “c” dan “g”. Ini sebagai pembuka awal analisa kami dalam tradidsi semiotika.
Pertama kami menggunakan pemikiran awal semiotika yang melibatka ide dasar triad of meaning , dimana dari sana arti dari tanda akan muncul,Benda (yang dituju), manusia (penafsir), dan tanda, menurut Charles Saunders Pierce. Dari situ kami menganalisa semiotika dalam lagu ini,kata ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN sebagai benda.Penafsirnya adalah Bona Paputungan sang pencipta lagu yang kemudian diinterpretasikan oleh seluruh pendengar lagu ini.
Pertama,lagu ini diartikan sebagai kritik social akan bopengnya wajah hukum negeri ini.Kedua,Bona P yang juga seorang narapidana.Ketiga,pemilihan sosok gayus,selain mirip dari segi wajah,kebetulan lagi hits beritanya dan penyatuan pengalamannya di rutan menjadi satu kesatuan yang cocok dan unik. Keempat,bentuk kecil dari suara rakyat yang sama sekali tidak di pedulikan.Kelima,dari lagu ini pencipta seperti membentuk impian dalam bentuk negative sebagai bentuk impian yang diharapkan semua orang,menjadi pesan rakyat yang orentasinya ke menginggatkan kembali akan janji para wakil rakyat yang ujung-ujungnya tidak mewakili sama sekali.Terakhir,Bona P adalah seorang musisi.Kemudian tandanya adalah lagu ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN.Bona si pencipta,
Setelah sedikit analisa kami ini dengan menggunakan triad of meaning ala Pierce, kami membawa hasil ini ke wilayah semantik, sintaktik, dan pragmatik untuk lebih menjabar analisa kami.


Semantik dan sintaktik
Disini kami mengacu pada apa yang dipaparkan oleh Little Jhon dalam bukunya tentang semantic yang berbicara tentang hubungan tanda-tanda dengan yang ditunjuknya atau apa yang ditunjuk oleh tanda itu sendiri,kami mengartikan bahwa lagu Bona ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN dari lirik dan musiknya menunjukkan pengalamn secara pribadi akan kehidupan rutan yang sebenarnya.Kemudian diekspresikan sebagai kritik sosial akan bopengnya hukum di Indonensia sehingga ada perbedaan kehidupan di rutan antara si pemegang kekuasaan yang namanya uang dengan orang kere seperti Bona P.Lagu yang berritme balad ini menunjukkan orentasi lagu ini mengarah pada curhatan si pembuat.Lagu ini yang ternyata asli buatan Bona P,menunjukkan ia tidak hanya sekedar narsis dengan lagunya tapi juga hal itu mewakili jiwa musisinyan,dengan music ia berkomunikasi dengan dunia tentang apa yang dirasa.
Pada paparan wilayah ini kami langsung akan menggabungnya dengan sintaksis,dengan tetap mengarah dengan penjabaran sintaksis yamh ada di buku Little Jhon.Kajian hubungan tanda-tanda,karena tanda tidak mungkin berdiri sendiri menjadikannya bagian dari dari sistem tanda atau kelompok tanda yang lebih besar.Pada alinea atas kami mengatakan adanya pengalaman pribadi akan suasana rutan sebagaimana yang diungkapkan di media online kompas “Hidup di hotel prodeo, menebus kekhilafan, tidak jua memupus kepekaan Bona Paputungan (32) untuk menyusun harmonisasi nada dan suara dalam sebuah tembang berjudul "Andai Aku Gayus Tambunan".Dengan menjumput aliran pop Melayu, Bona menciptan lagu "Andai Aku Gayus Tambunan". Lagu ciptaan mantan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Gorontalo itu kini menyesaki laman video YouTube”(kompas 2011).Dan lagunya yang bergenre pop bisa dilihat dengan chord dari lagu ini yang ringan.
Dari kata-kata dalam syairnya lucunya di negeri ini hukiuman bias dibeli kita orang yang lemah pasrah akan keadaan syarat dengan kritik akan tidak berjalannya hukum di Indonesia yang diperkosa oleh para pelaku hukumnya sendiri.Pemakain sosok gayus yang jadi gambaran menjadi timbangan nyata perbedaan yang dia rasa dan kebetulan saat itu kasus mafia pajak yang terungkap dari Gayus lagi hangat diperbincangkan.
 Pragmatik
Pada wilayah pragmatik ini memperlihatkan bagaimana tanda-tanda membuat perbedaan dalam kehidupan manusia atau penggunaan praktis serta berbagai akibat dan pengaruh tanda pada kehidupan sosial . Wilayah ini  menjadi yang paling penting dalam teori komunikasi karena tanda-tanda dan sistem tanda dilihat sebagai alat komunikasi manusia . Dari perspektif semiotik harus melebarkan pemahaman bersama bukan hanya pada kata-kata, tapi juga pada struktur bahasa, masyarakat dan budaya agar komunikasi dapat mengambil perannya.
Masyarakat yang lagi dibuat geram oleh para pelaku koruptor menjadi begitu terfokus perhatiannya dengan fenomena lagu ANDAI AKU GAYUS TAMBUNAN.Menjadi berbeda mungkin kalau topik yang diangkat Bona dalam lagunya bukan Gayus.Padahal sebelumnya ada kasus Ayin yang menikamti rutan dengan fasilitas bintang lima.Pengaruhnya lagu ini pada kehidupan sosial,seperti yang ditulis di media online kompas,
Tentang Bona "Gayus" Paputungan
Hidup di hotel prodeo, menebus kekhilafan, tidak jua memupus kepekaan Bona Paputungan (32) untuk menyusun harmonisasi nada dan suara dalam sebuah tembang berjudul "Andai Aku Gayus Tambunan".
Dengan menjumput aliran pop Melayu, Bona menciptan lagu "Andai Aku Gayus Tambunan". Lagu ciptaan mantan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kota Gorontalo itu kini menyesaki laman video YouTube.
Oke saja, ia terdampar dan terpapar di terali besi sejak 11 Maret 2010 sampai menghirup udara bebas pada 5 Januari 2011. Namun, Bona tidak kehilangan energi kreatifnya. Kreativitasnya tidak ikut terpenjara dan beku bersama dinginnya ruang bui.
Bahkan bulir-bulir "siksa" penjara menjelma menjadi imaji insan yang tak berpunya itu. Penjara, bagi Bona, yang dipenjara karena melakukan kekerasan rumah tangga, sungguh-sungguh menjadi jalan penebus kekhilafan. Sama seperti yang dilakoni si mbok tua pencuri tiga buah coklat.
Beda benar dengan si penilep pajak dan penyulap dokumen paspor yang bisa lenggang kangkung ke luar negeri, Gayus Halomoan Tambunan. Paradoks inilah yang ditemui dan diakrabi Bona di penjara.
Gayus Halomoan Tambunan, bagi Bona, adalah simbol paling telanjang adanya paradoks di balik jeruji penjara.
Sepak terjang orang nomor wahid dan paling lihai dalam mengutak-atik pembayaran pajak dan jempolan mengelabui aparat hukum untuk pelesir ke Bali, Makau, China, dan Kuala Lumpur itu menginspirasi Bona untuk mengukir nada dan melukiskan kata demi kata.
Dalam media gambar video klip "Andai Aku Gayus Tambunan" digambarkan seorang tahanan merayu sang sipir dengan lambaian fulus. Gayung bersambut, sang "Gayus" beroleh udara bebas.
"Saya merasakan sendiri kalau ternyata hukum itu bisa dibeli," kata Bona dalam percakapannya dengan Tempo.
Ketika ia diwawancarai oleh salah satu televisi swasta, ia melontarkan testimoni mengenai negeri ini. "Negeri ini memang sangat lucu. Jaksa menawari saya bebas dengan bayaran tinggi, padahal saya harus menjalani hukuman beberapa bulan lagi," ujar Bona.
Lagu "Andai Aku Gayus Tambunan" ia ciptakan sebagai salah satu cermin refleksi dari negeri ini.
Meskipun mendulang ancaman pembunuhan dari orang tidak dikenal lantaran lagunya itu, Bona tidak ciut, apalagi surut meneruskan pembuatan videoklipnya untuk diluncurkan pada 23 Januari 2011. Sejak diunggah pada 14 Januari ke internet, video klip "Andai Aku Gayus Tambunan" yang berdurasi 4 menit 47 detik itu kini mulai menyita perhatian publik di media televisi. Lagu ciptaan Bona tampaknya dijadikan penuntun moral bagi masyarakat. "Saya meminta sumbangan kepada para pembesuk yang datang ke lapas untuk rekaman lagu," ungkap Bona, Minggu (16/1/2011).
Banyak pembesuk narapidana mengulurkan sumbangan kepada Bona. Meski recehan, hasil sumbangan mencapai Rp1 juta. "Uang itu cukup untuk membuat rekaman lagu di studio milik teman," ujar Bona.
Pengakuan itu menggenapi rumus bahwa seniman dengan hasil karyanya harus ada kesejajaran. Antara karya dan sepak terjang dituntut sama dan sebangun.
Bona merevolusi rumus itu dengan berbuat dan berkata, tidak semua mantan narapidana menelan generalisasi bahwa sekali keliru tetaplah keliru. Bona ingin tampil sebagai model dari guru moral dengan mengambil potret Gayus.(kompas 2011)
      Dengan bahasa yang tidak main sastra memudahkan semua kalangan memahami dan ikut larut dalam lagu ini dan dengan mudah menghafalkan lagu ini.Sehingga menurut kami pragmatik dari lagu ini telah benar-benar tersampaikan komunikasi yang terkandung dalam lagu ini.Dalam artikel lain,dampak sosial dan kelanjutan dari munculnya lagu ini,
            Di Balik Album "Andai Aku Gayus"
GORONTALO, KOMPAS.com — Album karya Bona Paputungan (32), dengan salah satu lagu berjudul "Andai Aku Gayus" yang menarik perhatian masyarakat luas, ternyata diproduseri oleh sebuah tim sukses anggota Dewan Perwakilan Daerah utusan Gorontalo, Elnino M Hussein Mohi.
Tim sukses inilah yang juga mempersiapkan semua kebutuhan Bona selama membuat semua video klip untuk sepuluh lagu dalam album yang bertajuk Kisah Nyata Narapidana tersebut.
"Pembuatan video klip lain kini masih dalam proses persiapan ," ungkap Thariq Modanggu, Ketua Tim sukses Elnino M Hussein Mohi, Minggu (16/1/2011).
Selain lagu "Andai Aku Gayus", lagu lain yang diandalkan dalam album tersebut antara lain, "Markus", "Maafkan Aku Istriku", "Cobaan Hidup", dan "Demi Kehidupan".
Seluruh lagu itu merupakan hasil permenungan Bona selama menjalani masa tahanan karena tersangkut kasus kekerasan dalam rumah tangga, sejak 11 Maret 2010 hingga 5 Januari 2011.
Thoriq mengungkapkan, sedianya album Kisah Nyata Narapidana ini baru akan diluncurkan pada 23 Januari 2011 nanti, bertepatan dengan peringatan Hari Patriotik Rakyat Gorontalo.
"Namun lagu "Andai aku Gayus" malah keburu meledak setelah ada orang yang mengunggahnya di Youtube," katanya. (KOMPAS 2011)

















Rekomendasi
win ini alamat kutipan pdf.tolong di edit y.ini q cari di kamis 28 maret 2011
refrensi buku little jhon
ini jg kutipankompas q akses 28 maret 2011
kutipan jg tgl sama
http://nasional.kompas.com/read/2011/01/17/19114569/Di.Balik.Album.Andai.Aku.Gayus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar