Jumat, 13 Mei 2011

TUGAS PESERTA SEKOLAH KEBANGSAAN ( AFTA)


Peluang Indonesia dalam AFTA
 pada Tahun 2010-2015

Asean free trade area (AFTA) adalah bentuk dari kerja sama perdagang dan ekonomi di wilayah ASEAN yang berupa kesepakatan untuk menciptakan situasi perdagangan yang seimbang dan adil. Dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN,melaui skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade Area ( CEPT-AFTA) dalam hal,penurunan tarif hingga o%-5% dalam hal biaya impor barang sekawasan ASEAN dan penghapusan pembatasan kuantitatif.Hambatan-hambatan non tarif lainnya, seperti konsensi tingkat tarif bea masuk yang lebih rendah dari tarif bea masuk umum, dalam hal ekspor produk dari suatu negara ASEAN ke negara ASEAN lainnya, kecuali produk barang mewah (luxury taxes).
Indonesia perlu melihat peluang-peluang yang ada sehingga bisa berperan sebagai pemain,bukan hanya menjadi tempat pemasaran Negara ASEAN lainnya.Peluang dapat dilihat antara lain ,dari sisi jumlah tenaga kerja sebagian besar penduduk berada di Indonesia.Dari sisi pasar produksi,besarnya penduduk kawasan dan prospek perekonomian yang menjanjikan membuat kawasan ASEAN sebagai ekspor tujuan Indonesia.Sisi peningkatan investasi.Kemudian dari sisi penarikan aliran modal asing,ASEAN dikenal sebagai kawsan penanaman global.Terakhir dari sisi kapasitas dan kualitas lembaga.Hal ini juga berlaku bagi  pengelolaan makro ekonomi dimana diperlukan indicator ekonomi yang menyamai kinerja Negara regional lainnya,seperti tingkat inflasi,deficit fiscal, dan rasio utang luar negeri.
Peluang-peluang tersebut bias terrealisasikan dengan berbenah karna melihat kenyataannya Indonesia masih belum siap untuk menghadapi AFTA.Ada beberapa sektor yang perlu dibenahi untuk dapat memaksimalkan peluang-peluang yang ada.Diantaranya adalah, dari segi penegakan hukum, sudah diketahui bahwa sektor itu termasuk buruk di Indonesia. Jika tak ada kepastian hukum, maka iklim usaha tidak akan berkembang baik, yang mana hal tersebut akan menyebabkana biaya ekonomi tinggi yang berpengaruh terhadap daya saing produk dalam pasar internasional.Padahal perjanjian free trad ini sangat potensial untuk memperluas jejaring pasar sekaligus menambah insentif, karena tidak adanya lagi pembatasan kuota produk,kata salah satu pengamat politik ekonomi internasional UI.
Mungkin yang harus dilakukan Indonesia dapat dengan baik menghadapi AFTA dan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di dalamnya;pemantapan organisasi AFTA,promosi dan penetrasi pasar,peningkatan efisiensi produksi dalam negeri,peningkatan kualitas sumber daya manusia,perlindungan terhadap industri kecil, dan upaya meningkatkan daya saing sektor pertanian.Dengan mengoptimalkan kemampuan insyallah Indonesia dapat tumbuh dengan baik dan bias memperoleh keuntungna dalam AFTA.
Saya pribadi optimis menghadapi pasar di era globalisasi ini,banyak yang akan dihasilkan oleh para pemuda-pemudi pertiwi hari ini atau kedepan.Banyaknya wacana-wacana tentang apatis mendidihkan semangat anak-anak bangsa untuk berpartisipasi.

DAFTAR PUSTAKA

R.Winantyo dkk.2008. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.Jakarta :PT Elex Media Komputindo Kelompok Kompas Gramedia.

2007.Indonesia dan AFTA. http://andriaditya.wordpress.com

2009. Indonesia is Not Ready for AFTA. http://www.antoe.web.id

2010.Analisa Strategi Gerakan Cinta Produk Indonesia dalam Menghadapi AFTA+China Sebagai AlternatifMenuju Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan (Kasus : AFTA+China di Indonesia). http://trit0824.student.ipb.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar