Jumat, 13 Mei 2011

MY OPINION


Indonesaku lagi bener-bener terpuruk bencana nggak berhenti-berhenti,kebiadapan pejabat makin tak tau malu.pemudanya lebih suka kumpul-kumpul tanpa arti sekedar buang waktu dari pada berusaha menjadi solusi untuk nekgri ini.beberapakali aku iseng membuka situs-situs bertebaran wacana-wacana yang dengan fasih dan lugas mempamerkan bonroknya negri ini,kriminal,korupsi pejabat yang menguap Cuma sampai di meja hijau,pemuda yang ngesek,narkoba,dan banyak lagi.artikel yang memuat perestasi anak bangsa bagai hal yang tak penting untuk dibicarakan.masyarakakat lebih asyik membaca kenyataaan pahit negri ini,pada akhirnya para menulis asik denngan penemuan-penemuan updatenya.apalagi dunia fatamorgana yang tak disaring dengan pikiran waras memprosokkan bangsa ini lebih dalam pada harapan-harapan kosong pada keartisan dari pada ke dunia akademika,meski tak dipungkiri biaya sekolah AMPUN,mahal tenan.itu langsung ditutup harapan menjadi sekolah dunianya orang kaya tanpa usaha untuk menerobosnya,udah tersugesti nggak bias duluan jadi deh sekolah jadi perkara elit tak terjangkau,please di zaman globalisasi asik dengan keterbelekangan,bener-bener hal yang tak bermasa depan.tapi itu lah kenyataannya.
Semakin hari para putra-putri pertiwi semakin kelabakan mencermati hal-hal baru tanpa adanya filter pengetahun lebih darinya,menjadikan mereka terperangkap padanya tanpa bisa keluar,misalnya solidaritas lebih mengedepankan teori sengsara bersama di meja ujian,nyontekin tanpa ada usaha untuk bersolid sama-sama dengan belajar bersama,akhirnya keluarlah ucapan terbodoh gara-gara  nggak nyontekin “ lek mati ngelundung dewe iku”,gambaran solidaritas yang salah.bangsaku lagi drop kepercayaan dirinya.setres pada kenyataan sampai ada yang milih kabur jadi warga Negara ini karena nggak sanggup menahan malu atau mungkin aku salah persepsi akan hal itu.
Perbaikan awal mungkin membangun kepercayaan para putra-putri pertiwi ini dulu,dengan mencermati sebuah wacana.mungkuin sesekali membikin artikel yang berisi  hal-hal positif yang bisa untuk dilakukan bukan malah menjelek-jelekkan.Bukankah yang ngomong itu Indonesia juga.mungkin itu akan memberi rangsanagan kepercayaan pada kemampuan.mengganti semua tulisan yang bersifat profokasi yang menimbulkan emosi.medorong kemandirian dengan tidak memunculkan wacana-wacana kemandirian itu lebih keren dari pada ngerengek-rengek pada pemerintah.yang kaya member sumbang asih pada bangsa dengan mendukung penuh dengan memberi sumbangan-sumbangan langsung tanpa melalui banyak campur tangan sehingga sampai ketujuan dengan selamat tanpa terkorupsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar